Senin, 22 Februari 2016

Membangun Rumah Menggunakan Bata Ringan

Ada perbedaan membangun rumah atau gedung jaman dulu dengan sekarang. Perbedaan ini terdapat pada bahan material yang digunakan. Dahulu, bahan material bangunan yang digunakan untuk membuat konstruksi dinding rumah adalah menggunakan bata merah atau batako, bahkan sampai sekarangpun masih umum digunakan, lebih tepatnya sering kita jumpai di daerah pedesaan.
bata-merah
Bata merah

Sebaliknya di daerah perkotaan sebut saja Jakarta misalnya, bata merah ini sudah sangat jarang sekali digunakan. Berkurangnya minat masyarakat kota terhadap bahan bangunan tersebut disebabkan telah beredarnya bahan bangunan pengganti bata merah yang berfungsi sama, namun berbeda jenis bahan dasar dan juga diproduksi dengan sistem teknologi yang modern, bahan material bangunan ini disebut bata ringan (beton ringan AAC).
bata-ringan-aac
Bata ringan AAC

Bata ringan ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan bata merah biasa, diantaranya perbedaan yang sangat menonjol adalah bobot atau berat jenis.
Bata ringan AAC lebih ringan dibanding bata merah,  sesuai namanya bata ringan jelas sekali menunjukan bahwa berat jenis bata tersebut ialah ringan, karena bobotnya yang ringan sehingga lebih sering disebut-sebut sebagai bahan bangunan tahan gempa! Berikut ini estimasi perbandingan berat jenis antara, bata ringan dengan bata merah:
Spesifikasi Bata Ringan (beton ringan AAC)
Panjang             = 60 cm
Lebar                = 20 cm
Tinggi/Tebal       = 7,5 cm dan 10 cm
Berat jenis kering        = 550 kg/m³
Berat jenis normal       = 600 kg/m³
Spesifikasi Bata Merah
Panjang              = 17 – 20 cm
Lebar                 =  7 – 11 cm
Tinggi/Tebal        = 3 – 5 cm
Berat rata2         = 2 kg/biji
Berat satu kubik: ± 1,800 kg/m³
Dari hasil perhitungan estimasi masing-masing berat jenis material tersebut di atas, menunjukan bahwa: bata ringan memilki bobot jauh lebih ringan dibandingkan bata merah. Jadi, menggunakan bata ringan struktur bangunan rumah Andapun akan menahan beban konstruksi  yang lebih ringan.

Solusi proses cepat dalam pembangunan  konstruksi dinding rumah menggunakan bata ringan AAC

Selain bobot atau berat jenisnya yang ringan, bata ringan AAC memungkinkan proses pembangunan konstruksi dinding rumah akan lebih cepat selesai. Karena dalam mengaplikasikannya bata ringan ini, tidak memerlukan adukan pasir dan semen seperti pada umumnya menggunakan bata merah!
Ada bahan khusus, yaitu semen instan sebagai perekat yang tidak memerlukan campuran pasir . Jadi, akan lebih hemat waktu dan tenaga (bisa dikerjakan oleh; satu orang tenaga tukang saja), semen khusus ini sudah banyak beredar di toko-toko bahan material cukup mudah untuk mendapatkannya. Ini salahsatu alasannya bata ringan AAC lebih diminati masyarakat terutama di kota-kota besar.
Berikut ini ulasan lengkap >> “ Perbandingan BataRingan dengan Bata Merah” (semoga dapat menjadi bahan referensi Anda)

Bata ringan AAC lebih hemat dibandingkan bata merah

Mari kita hitung secara matematis mengambil pendekatan dari masing-masing ukuran yang disebut di atas. Kita ambil contoh misal ukuran bata ringan yang paling besar yaitu dengan ukuran, panjang= 60 cm, lebar =20 cm, dan tebal = 10 cm. Pendekatannya, kita hitung terlebih dahulu berapa biji jumlah bata ringan dalam satu kubik, berikut ini menghitung perbandingannya dengan pola menghitung matematika sederhana, ialah sbb:
Satu kubik adalah = 100cm x 100cm = 1 m³ . Jadi, menggunakan rumus mencari “Isi/Volume” bangun persegi panjang dalam satuan kubik, adalah (P x L x T = … m³)
  1. Panjang bata ringan = 60 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran panjang, (100 cm) jadi, 100 cm : 60 cm = 1,66 biji bata ringan.
  2. Lebar bata ringan = 20 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran lebar, (100 cm) jadi, 100 cm : 20 cm = 5 biji bata ringan.
  3. Tebal bata ringan = 10 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran tebal, (100 cm) jadi, 100 cm : 10 cm = 10 biji bata ringan.
Jadi jumlah bata ringan dalam satu  kubik = 1,66 x 5 x 10 = 83 biji bata ringan

Harga bata ringan saat ini di Jakarta berkisar antara, Rp 650.000 -  670.000/perkubik. Kita ambil pendekatan harga Rp 670,000. Jadi, harga bata ringan perbiji nya adalah = 670,000 : 83 = Rp 8,072 / perbiji.
Harga bata merah dihitung dengan pendekatan ukuran, panjang = 23 cm, lebar = 11 cm, tebal = 5 cm.
Pola menghitungnya sama dengan rumus menghitung bata ringan di atas, sbb:
  1. Panjang bata merah = 23 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, panjang (100 cm)jadi, 100 cm : 23 cm = 4,34 biji bata merah.
  2. Lebar bata merah = 11 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, lebar  (100 cm) jadi, 100 cm : 11 cm = 9,09 biji bata merah.
  3. Tebal bata merah = 5 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, tebal (100 cm) jadi, 100 cm : 5 cm = 20 biji bata merah.
Jumlah total bata merah dalam satu kubik, adalah: 4,34 x 9,09 x 20 = 789.012, dibulatkan menjadi (789 biji)
Harga bata merah di Jakarta berkisar antara Rp 400 – Rp 3000/ per biji, harga tergantung kualitas. Secara logis apabila harga bata merah tersebut di atas Rp 1000 /per biji, sudah pasti bata merah lebih mahal dibanding bata ringan AAC dalam hitungan jumlah volume yang sama. Silahkan gunakan logika Anda untuk menghitung perbandingannya disesuaikan dengan harga yang berlaku di wilayah Anda, Baca juga berikut ini tips “Cara Cepat Renovasi Rumah Satu Lantai Menjadi Dua Lantai”.

Untuk Pemesanan Panel Lantai dan Bata Ringan berikut pemasangannya,
Hubungi Marketing Kami
Telp          : 081286102166
Email        :  panellantai@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar